kondisi Industri Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia dimasa pandemi covid-19

 

Tugas Menganalisis Permasalahan Dalam Industri Tekstil
dan Produk Tekstil (ITPT) di Indonesia

 

            Industri tekstil dan produk tekstil mengalami ancaman yang sangat besar selama masa pandemi covid-19 ini. Industri ini diprediksi akan mengalami pukulan telak,bahkan digadang bisa hilang apabila hingga di akhir tahun 2020 tidak ada keseriusan dari pemerintah untuk membantu dan mengatasi permasalahan yang dihadapai ITPT.


        
Permasalahan-permasalahan yang timbul didalam operasional industri tekstil antara lain tingginya tarif bea untuk impor bahan baku tekstil,menyusutnya utilitas produksi,dan bahkan regulasi-regulasi pemerintah yang ada pun dinilai dapat membunuh industry ini. Sebagian besar bahan baku masih mengandalkan impor karena biaya yang lebih murah,tetapi tarif yang begitu tinggi malah makin menghambat proses ini. Padahal tarif untuk impor pakaian jadi (garmen) itu free. Seharusnya pemerintah memberikan kelonggaran kebijakan dalam hal ini,karena Sebagian besar industry tekstil masih mengandalkan bahan baku impor. Apabila ini tidak terealisasikan maka diprediksi banyak perusahaan yang akan menutup usahanya dan memunculkan maslah ekonomi yang baru. Dilain pihak,yaitu pengusaha tekstil juga seharusnya mencari solusi tentang kebutuhan akan arus produksi ini,seperti bekerja sama dengan pengusaha setempat yang mampu mengolah bahan baku untuk kebutuhan produksi ITPT. Maka agar mampu keluar dari masalah yang ada diperlukan sebuah manajemen operasional yang sangat baik didalam perusahaan tersebut. Banyak hal yang harus diperhatikan dan dioptimalkan manajemen ini dalam tujuan pengoptimalan kemampuan produksi seperti perencanaan supplier,investor,dan produk desain yang akan dihasilkan.


            Apabila masalah dalam hal produksi dan operasional dapat diatasi maka perusahaan mampu berfokus untuk mengatasi masalah ekonomi lain yang berpotensi membunuh industry ini. Selain permasalahan bahan baku,rupanya industry tekstil Indonesia juga harus berhadapan dengan produk impor yang semakin tinggi. Salah satunya yaitu barang impor dari China,negara itu mengambil kesempatan pasar tekstil di Indonesia setelah pasar domestiknya anjlok akibat pandemi yang berasal dari negara itu. Ini menambah beban bagi para pengusaha industry tekstil dan produk tekstil di Indonesia,dikarenakan mereka masih mengalami kesulitan dalam hal produksi juga ditambah daya saing yang masih kalah dari barang-barang impor seperti dari china tersebut. Bahkan untuk pasar domestic sendiri,diprediksi akan kalah saing dengan produk impor. Permasalahan ini perlu diatasi dengan meningkatkan keunggulan kompetitif terhadap industry tekstil luar negeri. Hal yang dapat dilakukan insdutri local yaitu membuat differensiasi produk,cost leadership,dan respons industry yang baik terhadap pasar industry baik di Indonesia maupun luar negeri. Membuat differensiasi perlu dibutuhkan para pengusaha tekstil agar produknya mampu bersaing dengan para produk competitor. Contohnya dimasa pandemic corona ini, industry tekstik dituntut untuk mampu menghasilkan barang yang sesuai dengan demand para konsumen dipasaran,sehingga produknya tetap mampu bertahan dimasa seperti ini. Industry mungkin bisa merambah jenis produk lain semisal awalnya memproduksi kain selendang dan kerudung,lalu setelah ada pandemic ini bisa ditambah ataupun ditransisikan ke produk masker yang angka permintaannya sedang sangat tinggi.

            Selain itu juga respons dari industry terhadap permintaan konsumen dipasa ini sangat membantu agar perusahaan tetap bisa beroperasi dengan baik. Sehingga kehilangan atau kerugian yang didapat akibat masalah ekonomi pandemic ini mampu diminimalisasikan. Ini semua bisa terealisasikan jika perusahaan mau meningkatkan fungsi manajemen dan organisasinya. Seperti meningkatkan pengawasan,kualitas SDM,sumber modal,dan keefisienan tugas masing-masing divisi kerja. Dari proses manajemen juga perusahaan bisa meningkatkan hubungan kerja sama dengan para pengusaha lokal lainnya termasuk UMKM yang dapat membantu industry tekstil dan produk tekstil ini. Sehingga diharapkan adanya sinergi dilingkungan bisnis local ini dan mampu menjaga serta meningkatkan eksistensi dan ketahanan industry ditengah pandemi yang entah kapan akan berakhir.dengan begitu proses ekonomi diusaha hulu dan hilir akan semakin maju dan mampu bersaing dengan competitor internasional. Perusahaan Indonesia juga bisa mengekspor ke negara lain yang pasarnya belum ditembus sebelumnya,sehingga produk local mampu tersebar ke berbagai negara.

            Pemerintah juga perlu lebih serius dalam membantu menangani masalah ekonomi diindustri tekstil dan produk tekstil ini. Diharapkan adanya perubahan dan pembentukan kebijakan yang nantinya tidak hanya dijadikan sebuah retorika saja. Pemberian stimulus dan kelonggaran seperti dana pinjaman ke bank serta pajak pun perlu diberikan agar industry mampu bertahan dari kemerosotan modal akibat pandemic.perekonomian di Indonesia ini bergantung dengan seberapa cakap dan gesit dari sifat serta keputusan seorang pemimpin. Leadership yang bagus perlu diterapkan para pengusaha dan presiden agar para pekerja mampu bekerja dengan lebih baik didalam industry tekstil. Untuk mengatasi masalah pengangguran akibat PHK mungkin bisa diterapkan dengan mengganti penjadwalan jam kerja,seperti diberlakukan jam siang dan malam ataupun sesi-sesian sehingga mampu meminimalkan adanya PHK diindustri tekstil. Dari para pekerja juga perlu ditingkatkan motivasinya agar mampu bekerja dengan baik selama operasi dan produksi industry tekstil. Lagi-lagi peran manajemen disini sangat dibutuhkan agar mampu menciptakan lingkungan kerja yang baik dan berkualitas. Apalagi di masa pandemic ini motivasi para pekerja menurun,seperti takut kehilangan pekerjaan,biaya hidup selama pandemic,dan diadakannya PSBB diwilayah tertentu. Dengan peningkatan motivasi besar harapan industry ini akan tetap mampu berjalan dan bersaing.



            Inti dari permasalahan yang dihadapi industry tekstil dan produk tekstil bisa diminimalisasi dengan adanya sinergi yang baik antara para pengusaha,pekerja,dan pemerintah. Dengan begitu ITPT mampu bertahan hingga masa pandemic berakhir dan mampu Kembali bangkit pasca pandemic nantinya.

Komentar

Posting Komentar